Senin, 20 April 2020

IMAJI DALAM PUISI

Pengimajian (pencitraan) adalah kata atau susunan kata-kata yang dapat memperjelas atau memperkonkret apa yang dinyatakan oleh penyair. 

Pengimajian meliputi imaji visual, auditif, dan taktil.

a. Imaji Visual (Penglihatan)
Imaji visual adalah pengimajian dengan menggunakan kata-kata yang menggambarkan seolah-olah objek yang dicitrakan bisa dilihat oleh pembaca. 

Contoh : 

Rick dari Corona

(Di Queens Plaza di stasiun trem bawah tanah ada tulisan di satu temboknya: "Rick dari Corona telah di sini. Di mana engkau, Betsy?")

Karya : W.S. Rendra

b. Imaji Auditif (Pendengaran)
Imaji auditif adalah penciptaan ungkapan oleh penyair sehingga pembaca seolah-olah mendengarkan suara seperti yang digambarkan penyair.
Contoh: 

Tidurlah Intan

Si gadis menyanyi "Tidurlah Intan" 
Dan padanya yang ditimang di pangkuan. 
"Burung yang manis jangan tualang minumlah air rinduku sayang.
Mata cerlang aduan rindu dan dendam. 
Mata air yang meminta diri tenggelam.

Karya : W. S. Rendra

c. Imaji Taktil (Perabaan)
Imaji taktil (perabaan) adalah citraan yang dirasakan oleh indra peraba (kulit). 

Contoh: 

Angin Pagi
 
Merendah angin pagi yang dingin
Suara yang dingin
Surya yang masih juga hidup aliasnya memijar, berpijar-pijar di antara bulu-bulu mata.

Karya : Supardi Djoko Damono


Tidak ada komentar:

Posting Komentar